akhir2 ini tanah air kita dikejutkan oleh musibah jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 buatan Rusia yang berpenumpang 45 orang, pesawat tersebut terjatuh di daerah pegunungan salak bogor.
nah, ini lahh profil pesawat tersebut:
Sukhoi Superjet 100 (
Bahasa Rusia: Сухой Суперджет 100) merupakan sebuah pesawat yang dibuat dan dikembangkan oleh
Sukhoi. Pesawat ini merupakan salah satu pesawat terbaru di
Rusia dan merupakan pesawat penumpang Rusia pertama yang dikembangkan pasca bubarnya
Uni Soviet[4] . Pesawat ini ditujukan untuk menggantikan
Tupolev Tu-134 dan
Yakovlev Yak-42 peninggalan
Soviet yang sudah tua dan sering mengalami kecelakaan. Di pasar global, Superjet 100 berkompetisi dengan seri pesawat regional
Bombardier CRJ dan
Embraer E-Jets serta
Antonov An-148. Proyek Superjet 100 didukung sepenuhnya oleh pemerintah Rusia dan dikatakan sebagai salah satu proyek nasional terpenting
[5][6]. Sukhoi Superjet 100 pertama kali mengudara pada
2011. Pengguna pertamanya adalah
maskapai penerbangan nasional Armenia,
Armavia, yang membeli sebanyak 4 unit.
Aeroflot,
maskapai penerbangan nasional Rusia memesan sebanyak 50 unit, tiga diantaranya sudah masuk dinas. Di Indonesia, pesawat ini telah dipesan
Kartika Airlines sebanyak 15 unit, dan
Sky Aviation, juga sebanyak 15 unit.
Pesawat ini mulai diproduksi pada tahun
2007. Hingga saat ini jumlah produksinya adalah 6. Perancangannya dimulai mulai tahun
2000 oleh
Sukhoi dengan dukungan perusahaan kedirgantaraan Barat seperti
Boeing sebagai konsultan proyek,
Alenia Aeronautica sebagai partner strategis.
Snecma sebagai
risk-sharing partner, dan berbagai perusahaan lainnya seperti
Thales sebagai penyedia paket avionik. Pesawat ini telah disertifikasi laik terbang oleh
Komite Penerbangan Antarnegara[7] pada 3 Februari 2011 dan diharapkan sertifikasi
Uni Eropa segera menyusul.
Pada Rabu, 9 Mei 2012, pesawat Sukhoi Superjet 100 yang sedang melakukan
joyflight
berangkat dari Lapangan Udara Halim Perdana Kusumah, Jakarta, hilang
dan diduga jatuh di daerah sekitar Cidahu, area Gunung Salak.